Saham AS menembus penurunan dua hari pada hari Rabu karena pendapatan perusahaan dan data ekonomi lebih baik dari perkiraan. Treasury, sementara itu, memangkas kerugian karena para trader mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Fed.

Berdasarkan laporan, pendapatan solid dari Moderna dan PayPal mendorong Nasdaq 100 naik sebesar 3%. S&P 500 juga ditutup naik 1,6%.

Indeks saham Eropa juga mencapai tertinggi baru.

Sedangkan untuk imbal hasil Treasury 10 tahun, terjadi kenaikan hingga 2,80%, kemudian turun hingga 2,70%. Hal ini terjadi karena investor merevisi ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Fed. Data juga mengisyaratkan berkurangnya kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi yang meluas, karena pertumbuhan di sektor jasa AS secara tak terduga naik ke level tertinggi tiga bulan di bulan Juli.

Alasan mengapa Treasury melonjak minggu lalu adalah pernyataan Ketua Fed Jerome Powell bahwa laju kenaikan suku bunga bisa melambat akhir tahun ini. Tetapi, pejabat lain telah mencatat sebaliknya, mengatakan bahwa bank sentral belum mengubah sikapnya menjadi dovish karena tetap fokus pada pengendalian inflasi.

Namun demikian, pasar sedikit melemah ketika ketegangan antara AS dan Tiongkok mereda setelah Ketua DPR Nancy Pelosi meninggalkan Taiwan. Kunjungannya mendapat tanggapan marah dari Tiongkok, dan pasar gelisah menjelang kedatangannya pada hari Selasa.

Meskipun saham AS kembali tumbuh pada hari Rabu, masalah tetap ada di pasar, jelas ahli strategi Goldman Sachs, Sharon Bell.

Berita penting minggu ini:

- Keputusan suku bunga Bank of England pada hari Kamis;

- Laporan AS tentang klaim pengangguran pada hari Kamis;

- Pidato Loretta Mester, Presiden Fed Cleveland, pada hari Kamis;

- Laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Juli pada hari Jumat.